Jumat, 14 Oktober 2011

Keindahan Islam

ini saya dapatkan dari facebook, hehe aneh ya, biasanya artikel dari blog ke fb, ini dari fb ke blog, ini dia, di baca ya,,,,
✿ܓ.Indahnya islam kerana memelihara perhiasan dunia yakni muslimah yang solehah. Moga kita jua tergolong dalam wanita2 solehah..ameen (。◕‿◕。) Insyallah~~♥♥'..

ღ•ʚįɞ•ʚįɞღღ•ʚįɞ•ʚįɞღღ•ʚįɞ•ʚįɞღღ•ʚįɞ•ʚįɞღღ•ʚįɞ•ʚįɞღღ

Marilah kita sama2 renungi cerita ini...

Seorang lelaki kristian bertanya kepada seorang lelaki muslim..

Lelaki kristian:kenapa wanita agama kamu menutup aurat?

Lelaki muslim: tersenyum sambil mengeluarkn 2 biji gula2
di dalam poketnya,Lalu salah satu darinya dibukakan bungkusannya..
kemudian dia melemparkan kedua gula2 itu ke atas lantai..lalu dia
bertanya kepada lelaki kristian "Antara kedua-duanya mana satu
yang kamu akan pilih?

Lelaki kristian:sudah tentulah yang masih dalam bungkusan

Lelaki muslim:Begitulah kami melihat dan menghormati kaum
wanita agar mereka lebih terpelihara dan istimewa.

p/s:wanita itu istimewa jika ia mampu memelihara syariat dr Rabbnya..subhanAllah..^__^



dan ini,, dari majalah..

Islam adalah agama Allah ‘Azza wa Jalla yang sempurna dan penuh petunjuk. Tak satu agama pun yang diridhoi-Nya selain Islam. Kemulian, keindahan, keagungan dan segala sifat yang terpuji telah menjadi cahaya Islam yang tidak akan sirna hingga hari kiamat. Betapapun kebencian orang-orang yang anti terhadapnya, namun Islam tetaplah Islam, kemulian dan keagungannya akan tetap menghiasinya walaupun musuh-musuh Allah berusaha untuk memadamkan kemilaunya, walaupun orang-orang munâfiqûn tak kenal letih dan tiada kehabisan akal dalam mendatangkan makar di tengah kebesarannya, dan walaupun segelentir penganutnya –sadar maupun tak sadar- telah mencoreng dan merusak keindahannya di mata manusia.
Ingatlah bahwa Allah Jalla Jalâluhu telah menegaskan,
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS. Ash-Shof : 8-9)
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS. Al-Fath : 28)
“Mereka (ornag-orang munâfiqûn) berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah daripadanya. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (QS. Al-Munâfiqûn : 8)
Dan patut untuk diketahui bahwa akan tetap ada dari ulamanya yang akan membela dan menampakkan kebenarannya hingga hari kiamat. Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
“Terus menerus ada sekelompok dari umatku yang mereka tetap nampak diatas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang mencerca mereka hingga datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu.” [1]
Dan ingatlah, akan tetap ada yang akan tampil dari ulamanya guna menjawab segala tuduhan, menepis segala syubhat (kerancuan, kesamaran) dan menghancurkan seluruh makar musuh-musuhnya. Sebagaimana dalam sabda Nabi shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam,

يَحْمِلُ هَذَا الْعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُوْلُهُ يَنْفُوْنَ عَنْهُ تَحْرِيْفَ الْغَالِيْنَ وَانْتِحَالَ الْمُبْطِلِيْنَ وَتَأْوِيْلَ الْجَاهِلِيْنَ

“Ilmu (agama) ini akan disandang -pada setiap generasi- oleh orang-orang adilnya. Mereka menepis darinya tahrîf (perubahan, pembelokan) orang-orang yang melampaui batas, jalan para pengekor kebatilan dan takwîl orang-orang jahil.” [2]
Untuk memandang sedikit dari keindahan Islam itu dan untuk menghirup semerbak kewangiannya, kami mengajak para pembaca untuk memperhatikan beberapa prinsip penting dalam syari’at Islam berikut ini.

[1] Hadits Mutawâtir. Riwayat Al-Bukhâri, Muslim dan selainnya. Dilihat takhrijnya dalam Silsilah Al-Ahâdîts Ash-Shohîhah no. 270, 1955-1962 karya Imam Al-Albânyrahimahullâh. Dinyatakan mutawâtir oleh Ibnu Taimiyah dan selainnya. Baca Nazhmul Mutanâtsir Min Al-Ahâdîts Al-Mutawâtir hal. 151 karya Al-Kattâny.
[2] Diriwayatkan oleh sejumlah shahabat radhiyallâhu ‘anhum, dan ia adalah hadits yang kuat dari seluruh jalannya. Baca Bashâ`ir Dzawi Asy-Syaraf bi Marwiyyât Manhaj As-Salaf hal. 111-114 karya Salîm Al-Hilâly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar